Selasa, 20 Mei 2014

Kuwalitas Pendidikan di Sekolah berbasis islam



Pendidikan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hidup dan kehidupan manusia, karena pendidikan sendiri adalah media dalam membina kepribadian dan mengembangkan potensi yang dimiliki manusia. Pemahaman akan sifat-sifat, karakter dan potensi yang ada pada manusia merupakan salah satu upaya pendidikan dalam membentuk kepribadian manusia. Landasan utama untuk mewujudkan pendidikan yang mampu menghasilkan manusia yang berkualitas, haruslah disandarkan pada nilai-nilai yang hakiki, yang bersumber dari Dzat yang Mahahakiki (nilai ketuhanan) dan nilai kemanusiaan (fitrah yang hanif).





Islam sebagai agama yang mengajarkan keseimbangan hubungan horizontal (manusia-Tuhan) dan hubungan vertical (manusia-manusia) menjadikannya basis dalam pendidikan nilai akhlak. Keseimbangan itu merupakan landasan dalam menjaga hubungan dengan Tuhan  yang di implementasikan dengan berakhlakul karimah, mempunyai budi pekerti yang baik dan terpuji.  oleh karna itu perlu ada nya pengembangan pendidikan berbasis islam di indonesia untuk melahirkan generasi penerus  yang tidak hanya pintar intelektual namun juga berakhlaq mulia .

Tidak dapat dipungkiri, bahwa kondisi pendidikan Islam saat ini sedang menghadapi  berbagai persoalan dan kesenjangan dalam berbagai aspek yang sangat kompleks, hal itu meliputi: persoalan dikotomi pendidikan, kurikulum, tujuan, sumber daya, serta manajemen pendidikan Islam yang belum memadai.[1] Dan pada muaranya, problematika tersebut akan semakin melemahkan kualitas mutu pendidikan Islam pada tingkat yang lebih akut, sehingga pada gilirannya akan berdampak pula pada rendahnya output SDM yang kurang mampu berkompetisi didunia global.

Beberapa ahli mengklaim bahwa rendahnya kualitas mutu pendidikan islam tesebut disebabkan oleh kecenderungan pola pendidikan Islam yang berjalan hingga saat ini secara umum masih sangatlah tradisional. Bahkan, hal senada juga dituturkan oleh Syed M. Amir, dalam tulisannya Science Research In Moslem countries, dikatakan bahwa pola pendidikan Islam saat ini masih sangat tradisional, hal itu terlihat dari aspek tidak memadainya fasilitas pendidikan, metode mengajarnya yang klasik, dan materinya yang out of date.[2]

Padahal, jika ditinjau dalam konteks ke-Indonesiaan, sesungguhnya lembaga-lembaga pendidikan Islam memiliki potensi yang sangat besar sekali dalam mewujudkan tercapainya kualitas pendidikan bangsa Indonesia yang merata dan bermutu. Saat ini tercatat bahwa jumlah lembaga pendidikan islam diseantero Indonesia seperti madrasah telah mencapai jumlah 40.000, sementara jumlah pesantren mencapai lebih dari 26.000.[3] Di sisi lain,  jumlah penduduk Indonesia setidaknya telah mencapai lebih dari 237,6 juta jiwa dengan mayoritas adalah masyarakat muslim. Tentu saja jika pemerintah hanya semata-mata mengandalkan peran dari lembaga-lembaga pendidikan umum saja, penulis rasa ini sangat terlalu naif sekali dan sepertinya tidak akan cukup mampu untuk mengakomodasi seluruh kebutuhan pendidikan anak bangsa Indonesia


Peningkatan mutu pendidikan Islam merupakan satu langkah awal penting yang harus dilakukan. Peningkatan mutu tersebut harus dilakukan secara menyeluruh dengan mempergunakan dan memberdayakan semua aspek sumber daya yang ada. Dengan kata lain, strategi dasar untuk meningkatkan mutu secara berkesinambungan yaitu melalui peningkatan seluruh objek garapan dalam manajemen pendidikan Islam, mulai dari peningkatan tenaga kependidikan, peserta didik, kurikulum, proses pembelajaran, sarana prasarana pendidikan, keuangan dan termasuk hubungannya dengan masyarakat. Semua program dan kegiatan manajemen pendidikan juga harus diarahkan pada suatu tujuan utama, yaitu kepuasan pelanggan, dan apa yang dilakukan manjemen tidak ada gunanya apabila tidak melahirkan kepuasan pelanggan, baik eksternal maupun internal.


Dengan demikian, menggagas suatu konsepsi pendidikan Islam berbasis mutu harus senantiasa mendapat perhatian dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu demi peningkatan mutunya, maka lembaga-lembaga pendidikan Islam perlu dibantu, dibela, dan diperjuangkan agar mampu hidup dan berkembang, serta dapat bersaing dengan lembaga-lembaga pendidikan sekolah.

Senin, 19 Mei 2014

Manfaat Sekolah yang Bersih dan Hijau

      Sekolah merupakan perwujudan dari kondisi dunia interaktif dalam skala kecil.Meskipun demikian sekolah hendaknya tetap menjadi bagian penting dalam tata kelola lingkungan alam yang sehat. Salah satunya adalah usaha agar sekolah tetap terlihat rindang, hijau, nyaman dan sehat. Untuk itu kami akan berbagi bagaimana agar sekolah tetap sehat dengan program “Hijau Sekolahku”.


   Penghijauan sekolah  antara lain untuk memberikan dampak positif bagi, pencagaran flora dan fauna, pengendalian air tanah dan erosi, ameliorasi iklim, memperkecil pantulan sinar matahari, pengendalian erosi tanah, mengurangi aliran permukaan, mengikat tanah. Konstruksi vegetasi dapat mengatur keseimbangan air dengan cara intersepsi, infiltrasi, evaporasi dan transpirasi. Dengan demikian penghijauan lingkungan sekolah sebagai unsur “hutan sekolah”  perlu ditingkatkan secara konseptual meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan dengan mempertimbangkan aspek estetika, pelestarian lingkungan dan fungsional. Pelaksanaan harus sesuai dengan perencanaan begitu pula pemeliharaan harus dilakukan secara terus-menerus.



Penghijauan berperan dan berfungsi :
 (1) Sebagai paru-paru sekolah. Tanaman sebagai elemen hijau, pada pertumbuhannya menghasilkan zat asam (O2) yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup untuk pernapasan;

(2) Sebagai pengatur lingkungan (mikro), vegetasi akan menimbulkan hawa lingkungan setempat menjadi sejuk, nyaman dan segar; 

(3) Pencipta lingkungan hidup (ekologis); 

(4) Penyeimbangan alam (adaphis) merupakan pembentukan tempat-tempat hidup alam bagi satwa yang hidup di sekitarnya;

 (5) Perlindungan (protektif), terhadap kondisi fisik alami sekitarnya (angin kencang, terik matahari, gas atau debu-debu);

 (6) Keindahan (estetika);

 (7) Kesehatan (hygiene);

 (8) Rekreasi dan pendidikan (edukatif).

       


           Selain yang sudah terurai di atas, hasil penghijauan sekolah dapat juga dijadikan sarana pembelajaran di luar kelas. Misalnya, sebagai “laboratorium” sekolah, khususnya dalam pembelajaran mata pelajaran biologi. Karena dengan hasil penghijauan sekolah terdapat berbagai ragam jenis tanaman baik tanaman keras maupun tanaman hias dan obat.

Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Prestasi Siswa


Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debusampah, dan bau.Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene yang baik.
Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain.
 Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan berbagai sarana umum , dan salah satu sarana umum yang sangat penting adalah  sekolah .

Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh dengan sampah. Disamping itu, sampah yang sering kita buang dengan sembarangan dapat mencemari lingkungan baik didalam maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar yang tidak nyaman. Demi terciptanya lingkungan sekolah dan kelas yang bersih, sehat, dan indah sebaiknya melakukan upaya-upaya yang bersifat mengatasi masalah tersebut, upaya-upaya yang perlu di lakukan adalah sebagai berikut:

a.    Guru memberi contoh bila membuang sampah selalu pada tempatnya
B         
b.  Siswa diharapkan mempunyai kesadaran hati nuraninya sendiri untuk menjaga kebersihan sekolah.

c .  Melarang siswa membuang sampah sembarangan 
 tidak 
 mencorat-coret meja atau kursi di dalam kelas atau lingkungan sekitar dan memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggarnya.

d.  Menggunakan kolong meja hanya untuk menyimpan buku serta barang lain, bukan sampah.
e.   Mengadakan penilaian atau perlombaan kebersihan kelas.



Kebersihan merupakan sebagian dari iman. Itulah slogan yang sering kita dengar selama ini. Maka kita harus selalu menjaga kebersihan dimanapun kita berada. Kebersihan juga penting bagi kesehatan kita, karena dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Demikian juga dengan lingkungan yang ada di kelas kita, kelas yang kita tempati belajar.

Lingkungan belajar yang efektif adalah lingkungan belajar yang produktif dan bersih, di mana sebuah lingkungan belajar yang didesain atau dibangun untuk membantu pelajar untuk meningkatkan produktifitas belajar mereka sehingga proses belajar mengajar tercapai sesuai dengan yang diinginkan. Hal ini dapat digambarkan dengan kemudahan para pelajar dalam berfikir, berkreasi dan mampu secara aktif dikarenakan lingkungan belajar yang bersih dan sangat mendukung timbulnya ketertiban dan kenyamanan pada saat proses belajar mengajar berlangsung, berbeda halnya dengan lingkungan belajar yang kotor, tentunya akan menimbulkan kesan malas dan membosankan sehingga tidak muncul rasa semangat yang dengan sendirinya dapat mempengaruhi minat belajar siswa. dengan kata lain lingkungan yang bersih merupakan salah satu factor timbulnya minat bagi seorang pelajar untuk mengembangkan segala potensi yang ada dalam dirinya.

               Kegiatan belajar mengajar juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Konsentrasi dari otak tidak terlepas dari lingkungan. Jika lingkungan bersih, maka dapat meningkatkan konsentrasi kerja otak sehingga konsentrasi berfikir lebih luas. Begitu juga sebaliknya, jika lingkungan kotor maka dapat menurunkan konsentrasi kerja otak sehingga konsentrasi berfikir akan menurun.